Wednesday, 4 December 2013

Download Album Endank Soekamti - Angka 8 (2012)




Tracklist :

  • Intro
  • Selamat Tahun Baru
  • Aku Gak Pulang
  • Bully
  • Pengen Kawin
  • Mix Couple
  • Cita Cita
  • Angka 8
  • 3Gp
  • Tanpa Kamu
  • Mantan Jadi Teman (Feat. Melanie Subono) 
  • Moving On
  • Juara
  • Maling Kondang
  • Lagi Males Kerja
  • Kampung Halaman


Download Here :
Tusfile

Tuesday, 3 December 2013

Warna Pink? LAKI!



Jika anda mengira warna Hitam dan Biru adalah warna "maskulin" para pria, maka Anda salah besar. Karena warna maskulin adalah warna Pink alias Merah Muda. Lho.... kok bisa ????
Ya, sejak Leon Battista Alberti memperkenalkan Teori Warna (Color Theory) tahun 1435, warna Pink sudah dideskripsikan dan disebut sebagai Warna Maskulin.
Dipilihnya warna Pink sebagai warna maskulin karena warna tersebut sangat tegas dan keras, sehingga cocok dengan jiwa Pria. Sedangkan warna biru terkesan lebih lembut, cantik, dan halus, sehingga sangat cocok untuk jiwa Wanita yang feminim. Pink adalah warna yang berada di antara ungu (violet) dan merah. 

Nama warna Pink berasal dari Pinks, nama bunga dari genus Dianthus.

Dalam bukunya yang berjudul Pink and Blue : Telling the Girls From the Boys in America - sebuah buku yang berisi penelusuran mengenai sejarah penggunaan warna Pink sebagai warna pria (maskulin), dan Blue sebagai warna wanita (feminim) - Profesor Jo B. Paoletti dari University of Maryland menulis, warna Pink adalah warna yang sangat umum digunakan sebagai pakaian untuk anak-anak di hampir semua panti asuhan Eropa pada abad 18. Sementara di Amerika abad 18 (terutama di era 1818 - 1882), warna-warna cerah seperti Putih, Pink, Biru, dan Ungu adalah warna yang sangat umum dikenakan oleh para pria.
Selain memiliki unsur yang keras, warna Pink ternyata sangat cocok jika dipadukan dengan warna coklat, yang mana secara "kebetulan" banyak pria Amerika berambut dan bermata coklat. Sedangkan warna Biru sangat cocok dan serasi untuk wanita yang kebanyakan berambut pirang dam bermata biru.

Berdasarkan laporan yang dibuat majalah Times tahun 1927, warna Pink pernah mendominasi semua toko pakaian besar untuk pria di Amerika. Beberapa di antaranya adalah Filene's di Boston, Best & Co di New York City, Halle's di Cleveland, dan Marshall Field di Chicago.

Hingga tahun 1940, warna Pink tetap dikategorikan sebagai warna Pria karena berelasi dengan warna Merah yang keras dan maskulin. Sedangkan warna Biru tetap dikategorikan sebagai warna Wanita karena berelasi dengan warna Kesucian (jika teliti, Anda dapat menemukan lukisan-lukisan Bunda Maria yang dibuat di era tersebut mengenakan pakaian Putih - Biru sebagai simbol "suci" dan "bersih").

Tahun 1950an bisa dikatakan sebagai Era Pink bagi pria. Semua hal yang berhubungan dengan warna tersebut adalah simbol maskulin dan jantan. Tidak heran di masa itu mobil Cadillac berwarna Pink (Pink Cadillac) menjadi mobil yang paling banyak diminati kaum adam.

Di era 1960an, mulai terjadi pergeseran di mana warna Pink dianggap sebagai warna Feminim dan warna Biru sebagai warna Maskulin. Tidak jelas bagaimana dan kapan pastinya perubahan itu terjadi, namun banyak orang menduga kalau perubahan itu terjadi setelah Nazi menggunakan lambang Segitiga Merah Muda (Pink Triangles) dalam Kamp Konsentrasi mereka untuk menandakan tempat penahanan kaum gay. Hingga hari ini, lambang tersebut masih digunakan untuk menyebut kaum gay, lesbian, dan biseks. Lambang tersebut disebut juga sebagai "Lambang Kebanggaan" (The sign of pride).

Sumber lain menyebutkan, pergeseran itu disebabkan adanya penelitian dari para ahli warna yang mengatakan bahwa warna Pink mengandung energi sensual, penuh gairah, lembut, dan menggoda, sehingga sangat cocok untuk kaum Feminim. Sejak saat itulah (hingga hari ini), warna Pink kemudian mulai diasosiasikan sebagai Warna Feminim, sedangkan warna Biru adalah Warna Maskulin.

Walau demikian, masih banyak negara yang masih menggunakan Warna Pink sebagai Warna Maskulin. Di Jepang, Bunga Sakura yang mekar dan berwarna pink merupakan perwujudan dari Ksatria Muda yang maju berperang demi meraih tujuan hidupnya sebagai seorang Samurai Sejati. Sementara itu, kota Jaipur (India) dikenal sebagai "Kota Merah Muda" (The Pink City) karena hampir semua tempat wisatanya menggunakan warna Pink sebagai warna utama. Demikian juga Kota Marrakesh (Maroko) yang dikenal dengan nama "Rose City" karena memiliki banyak gedung berwarna Salmon-Pink.

Demikian juga dengan beberapa perusahaan internasional yang menggunakan warna serta nama yang berkonotasi dengan warna Pink. Beberapa di antaranya adalah :

1. T - Mobile :
Perusahaan telekomunikasi milik Jerman yang bekerja sama dengan Deutche Telekom AG ini menggunakan warna Pink pada huruf "T" logo perusahaannya.

2. Thomas Pink :
Perusahaan pakaian retail terkemuka yang berdiri di London (Inggris) sejak tajhun 1984 ini didirikan oleh tiga bersaudara dari Irlandia (James, Peter, dan John Mullen). Toko-toko retail mereka - yang telah tersebar di hampir seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Eropa tersebut - sangat mudah dikenali karena menggunakan nama "PINK".

3. S.M. Entertainment :
Adalah agensi artis dan label rekaman indie asal Korea yang cukup populer. Perusahaan yang didirikan oleh Lee Soo-Man ini adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas kesuksesan grup band terkemuka Korea Selatan saat ini, seperti H.O.T, S.E.S, dan Shinhwa. S.M. Entertainment jugalah yang mengorbitkan artis-artis seperti BoA, Girls' Generation (SNSD), The Grace, Kangta, SHINee, Super Junior, TRAX, TVXQ, dan Zhang Liyin. S.M. Entertainment menggunakan warna Pink untuk huruf "SM"-nya.

4. RTV Pink :
Atau dikenal juga dengan nama Radio-Television Pink (atau disingkat dengan sebutan Pink), adalah stasiun radio dan televisi swasta paling terkemuka di Serbia. Dengan mengusung beragam program acara hiburan lokal dan internasional, RTV Pink menjadi pemimpin di bisnis hiburan yang tidak saja di Serbia, namun hingga Bosnia dan Herzegovina. Perusahaan yang juga salah satu anak perusahaan dari Pink Media Group (PMG) pimpinan Seljko Mitrovic ini - sesuai nama perusahaannya - menggunakan logo seperti percikan cat berwarna Pink dengan tulisan "Pink" berwarna putih di tengah logo.

5. Think Pink :
Adalah salah satu perusahaan pakaian olah raga terkemuka asal Italia. Perusahaan yang dibentuk oleh Tecnica Group ini menjual produk-produk pakaian dan asesoris untuk pria, wanita, dan anak-anak.
So.... jika Anda merasa diri jantan dan maskulin, mengapa takut pakai pakaian warna Pink? 

Suka, Sayang dan Cinta, Apakah Sama?



Sebenarnya ada 3 tingkatan dalam hubungan dunia percintaan, yaitu: suka, sayang dan cinta. Pertanyaan ini sangat berkualitas: “Cinta sama Sayang itu, sama apa beda?” Banyak sekali orang yang tidak mengetahui garis tipis letak perbedaannya. Sebelum kita memulai hubungan yang lebih serius, ada baiknya kita mengetahui perbedaan suka, sayang dan cinta. Lantas apa perbedaan antara ketiganya?
Seringkali seorang pria ketika melihat seorang wanita supercantik lewat di hadapannya niscaya ia akan terus menatap wanita tersebut dengan penuh arti. Ia lalu membawanya ke dalam dunia mimpi hingga lupa makan lupa tidur. Lantas apa itu bisa disebut jatuh cinta? Atau hanya jatuh suka? Sebenarnya kontras sekali perbedaan antara cinta dan sayang. Cinta adalah rasa sedangkan sayang adalah tindakannya. Cinta adalah akarnya sedangkan sayang adalah buahnya. Keduanya saling terkait dan berhubungan.
Ketika kita memiliki hewan piaraan kita akan menyayangi hewan tersebut, memandikannya secara rutin, memerinya makan lalu mengelus-elusnya hingga ia senang. Namun pertanyaan berikutnya, apa kita rela mengorbankan nyawa kita demi keselamatan jiwa hewan piaraan kita tersebut? Kebanyakan tentu menjawab tidak. Di situlah letak perbedaannya, cinta melibatkan komitmen dan pengorbanan yang lebih mendalam. Ketika seorang ibu mencintai anaknya maka ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi kelahiran buah hatinya ke dunia ini. Cinta itu terkadang pahit, keras dan tegas sedangkan sayang memang selalu kelihatan manis dan manja.

Suka, Sayang dan Cinta
Saat kau menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau menyukai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau menyayangi seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau mencintai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…
Suka adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
Sayang adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
Cinta adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama.”
 Suka adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Ia sangat cantik dan menawan.”
 Sayang adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
 Cinta adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”
Pada saat orang yang kau sukai menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayangi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”
Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…
 Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
 Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
 Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.
 Suka adalah hal yang menuntut.
 Sayang adalah hal memberi dan menerima.
 Cinta adalah hal yang memberi dengan rela.

Dikutip dari : www.anehdidunia.com

Wednesday, 25 September 2013

Sejarah dan Perkembangan Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah di negara Indonesia yang dipelihara dengan baik oleh masyarakat penuturnya, yaitu etnis Bali. Bahasa Bali sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama bagi sebagian besar masyarakat Bali, dipakai secara luas sebagai alat komunikasi dalam berbagai aktivitas di dalam rumah tangga dan di luar rumah tangga  yang  mencakupi berbagai aktivitas kehidupan sosial masyarakat Bali. Oleh karena itu, bahasa Bali merupakan pendukung kebudayaan Bali yang tetap hidup dan berkembang di Bali. Dilihat dari jumlah penuturnya, bahasa Bali didukung oleh lebih kurang setengah juta jiwa dan memiliki tradisi tulis sehingga bahasa Bali termasuk bahasa daerah besar di antara beberapa bahasa daerah di Indonesia.
Keberadaan bahasa Bali memiliki variasi yang cukup rumit karena adanya sor-singgih yang ditentukan oleh pembicara, lawan bicara, dan hal-hal yang dibicarakan. Secara umum, variasi bahasa Bali dapat dibedakan atas variasi temporal, regional, dan sosial. Dimensi temporal bahasa bali memberikan indikasi kesejarahan dan perkembangan bahasanya meski dalam arti yang sangat terbatas. Secara temporal bahasa Bali dibedakan atas bahasa bali Kuno yang sering disebut deengan bahasa Bali Mula atau Bali Aga, bahasa Bali Tengahan atau Kawi Bali, dan bahasa Bali Kepara yang sering disebut Bali Baru atau bahasa Bali Modern.

Secara regional, bahasa Bali dibedakan atas dua dialek, yaitu dialek Bali Aga (dialek pegunungan) dan dialek Bali Dataran (dialek umum, lumrah) yang masing-masing memiliki ciri subdialek tersendiri. Berdasarkan dimensi sosial, bahasa Bali mengenai adanya sistem sor-singgih atau tingkat tutur bahasa Bali yang erat kaitannya dengan sejarah perkembangan masyarakat Bali yang mengenal sistem wangsa (warna), yang dibedakan atas golongan triwangsa (Brahmana, Ksatriya, Wesia) dan golongan Jaba atau Sudra(orang kebanyakan). Berdasarkan strata sosial ini, bahasa Bali menyajikan sejarah tersendiri tentang tingkat tutur kata dalam lapisan masyarakat tradisional di Bali. Di sisi lain, dalam perkembangan masyarakat bali pada zaman modern ini terbentuklah elite baru yang termasuk kelas kata yang tidak lagi terlalu memperhitungkan kasta. Elite baru (golongan pejabat, orang kaya) selalu disegani dan dihormati oleh golongan bawah dan ini tercermin pula dalam pemakaian bahasanya.
Dari sisi kesejarahan bahasa Bali yang telah disinggung dalam dimensi temporal di atas, bahasa Bali Kuno merupakan bahasa Bali yang tertua di Bali yang banyak ditemukan pemakaiannya dalam Prasasti 804 Śaka (882 Masehi) sampai dengan pemerintahan  Raja Anak Wungsu tahun 904 Śaka (1072 Masehi).
Pengaruh kebudayaan Jawa (Hindu) tampak bertambah kuat pada pemerintahan Anak Wungsu. Pengaruh itu tampak juga pada bahasa. Prasasti yang bertuliskan bahasa Bali Kuno kemudian disalin dalam bahasa Jawa Kuno sehingga pemakaian bahasa Jawa Kuno menjadi suatu kebiasaan di Bali. Kondisi seperti itu menyebabkan bahasa Bali Kuno (khususnya ragam tulis) nyaris tidak terpakai lagi dan diganti dengan bahasa Jawa Kuno. Akan tetapi, pemakaian bahasa Bali Kuno ragam lisan tetap hidup dan berkembang yang selanjutnya merupakan cikal bakal bahasa Bali Modern.
Perkembangan bahasa Jawa Kuno yang hidup banyak mendapat pengaruh bahasa sanskerta. Di sisi lain, sampai abad ke-11, di jawa berkembang suatu ragam  bahasa Jawa Kuno dari bahasa umum yang dipakai dalam metrum asli Indonesia (Jawa) yang disebut dengan kidung. Dalam perkembangannya, di Jawa bahasa ini disebut bahasa Jawa Tengahan (pada umumnya dipakai  dalam ragam sastra), yang kemudian bermuara dan berkembang di Bali berdampingan dengan bahasa sehari-hari. Di Bali, bahasa Jawa Tengahan ini disebut dengan bahasa Bali Tengahan.
Dari sudut kesejarahan, penamaan bahasa Bali Tengahan ini sama sekali mengetengahi perkembangan bahasa Bali Kuno ke bahasa Bali Modern. Bahasa Bali Tengahan (Kawi Bali) merupakan pencampuran leksikal kata-kata bahasa Jawa (Tengahan) dengan bahasa Bali pada masa itu. pengaruh ini datang dari Kerajaan Majapahit ketika Patih Gajah Mada menguasai Pulau Bali. Bahasa JawaTengahan dan Jawa Baru yang mengenal adanya sistem unda-usuk mempengaruhi bahasa Bali (Tengahandan Baru) sehingga bahasa Bali juga menegenal adanya sistem sor-singgih atau tingkatan-tingkatan bahasa khusus bahasa Bali Dataran. Di Bali, bahasa Bali Tengahan hidup dengan subur dan digunakan oleh para pengarang dalam berkarya seni sastra. Terbukti banyaknya karya sastra yang lahir pada masa itu, seperti kidung, tatwa, kalpa sastra, kanda, dan babad. Dalam seni pertunjukan, bahasa Bali Tengahan digunakan dalam seni pertunjukan topeng, arja, prembon, wayang, dan sejenisnya.
Bahasa Bali Kepara (Modern, Baru) merupakan bahasa Bali yang masih hidup dan terpakai dalam konteks komunikasi lisan dan tulis bagi masyarakat Bali sampai sekarang. Istilah kepara dalam bahasa Bali berarti ketah, lumrah, biasa yang dalam bahasa Indonesia bermakna 'umum'. Bahasa Bali Kepara(Modern) mengenal dua jenis ejaa, yaitu ejaan dengan huruf Bali dan huruf latin. Penamaan bahasa Modern ini karena bahasa Bali Kepara itu tetap berkembang pada zaman modern seperti sekarang ini. Kehidupan dan perkembangan bahasa Bali Modern yang juga merupakan sarana dan wahana kehidupan kebudayaan, agama, dan adat istiadat masyarakat etnis Bali yang berkelanjutan dari zaman ke zaman kerajaan, penjajahan, sampai zaman kemerdekaan termasuk setelah kemerdekaan.
Bahasa Bali Modern juga mengenal sistem sor-singgih (terutama bahasa Bali Dataran) karena mendapat pengaruh dari Jawa. Pada zaman kerajaan, raja-raja Bali sering ke Jawa, hubungan Jawa-Bali sangat rapat sehingga kebudayaan Jawa (Hindu) sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan Bali (Hindu). Pada zaman kerajaan, sistem pemakaian sor-singgih bahasa Bali sangatlah tertib ditanamkan pada pada pelapisan masyarakat Bali. Kelompok atas dalam pelapisan masyarakat tradisional di Bali yang disebut dengan triwangsa jika berkomunikasi kepada kelompok bawah (sudra, orang kebanyakan) diperkenankan memakai bahasa Bali ragam rendah sebaliknya, kelompok bawah (sudra) jika berkomunikasi kepada kelompok atas (triwangsa) menggunakan bahasa Bali ragam tinggi (halus).
Pada zaman penjajahan, terutama yang kelihatan pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa bali yaitu pada masa penjajahan Belanda, banyak sekolah didirikan sebegai sarana pendidikan formal. Belandadapat menaklukkan kerajaan-kerajaan di Bali sejak tahun 1846 Masehi hingga tahun 1942. Pada awal abad ke-19, sebelum penjajahan Jepang, sekolah-sekolah mulai bermunculan yang didirikan oleh pemerintah VOC Bertujuan agar rakyat dapat menulis, membaca, dan berhitung. Mulai saat itulah bahasa Bali Kepara (Modern) selain dikembangkan di luar pendidikan formal, juga dikembangkan dalam pendidikan formal melalui proses belajar mengajar. Sebaliknya, pada zaman penjajahan Jepang, mulai tahun 1942, sejarah bahasa Bali Kepara (Modern) mengalami masa suram karena, di samping tidak ada pelajaran bahasa Bali di sekolah, juga banyaknya buku berbahasa Bali  (Modern) yang dibakar.
Kejatuhan Jepang ditangan Sekutu dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memerdekakan diri. Sementara itu, Sekutu ingin menjajah lahi sehingga terjadilah revolusi fisik. Revolusi tersebut juga terjadi di Bali yang menyebabkan banyak tenaga guru di Bali masuk ke hutan bergerilya. Keadaan tersebut membuat pembinaan bahasa bali Kepara semkain tidak diperhatikan. Hal itu berlangsung sampai tahun 1950-an. Baru pada tahun 1968 bahasa Bali dimasukkan dalam kurikulum dan terus dibina. Pendidikan semakin maju, selain penguasaan bahasa Bali sebagai bahasa ibu sebagian besar masyarakat Bali, penguasaan bahasa Indonesia juga semakin mantap sehingga menyebabkan terbentuknya tatanan masyarakat yang berdwibahasa.
Berdasarkan uraian di atas, bahasa Bali sepanjang perjalanannya mengalami perkembangan dan pengembangan. Perkembangan, maksudnya perluasan atau pertumbuhan secara alami tanpa perencanaan. Pengembangan, maksudnya pertumbuhan bahasa Bali dengan cara sengaja berdasarkan perencanaan. Bahasa Bali yang digunakan sekarang ini merupakan hasil pembaharuan atas perkembangan dan pengembangan sejak dulu.

Friday, 5 April 2013

Download JPStation Blogger Template

Sebagian besar yang baca artikel ini mungkin seorang blogger. Posting kali ini merupakan request dari salah satu pengunjung blog ini yang mengeluh akan template blog nya. Kali ini saya akan share salah satu template blogger kesukaan saya. Saat ini template ini saya gunakan sebagai template default di blog mungil saya ini. Nama templatenya JPStation.



Berikut fitur - fitur yang ada di JPStation.
  1. Responsive blogger Template.
  2. JSON Search Result dengan Ajax sehingga loadingnya lebih cepat.
  3. Costum CSS lightbox blogger.
  4. Sidebar dikanan dan 3 kolom untuk footernya (tombol toggle pada untuk menampilkan footer).
  5. Tab Widget pada sidebarnya
  6. 2 jenis view list dan grip dengan pengingat sesi(cookie) ~ (default list)
  7. Related Post/Artikel terkait dengan Ajax sehingga loadingnya agak cepat(script dari moretechtips saya modifikasi sesuai templatenya).
  8. Emoticon pada bagian komentar.
  9. 2 jenis Menu yaitu Normal Menu dan Mobile Menu (pada mobile menu menggunakan SelectNav)
  10. Ajax Recent post / Artikel (dengan Animasi) dan News Ticker di atas Menu
  11. Ajax Recent Comments / Komentar terbaru dengan fitur untuk menghilangkan komentar Admin blog(dengan Animasi)
  12. Optimasi SEO.
  13. Support modern browser IE9, Mozilla, Chrome
  14. Ada 6 Pilihan warna yaitu Biru, Hijau, Merah, Orange, Abu-abu, Biru Kehijauan (Turquoise)
Nah supaya tidak berlama - lama, langsung saja sedot disini.

Sumber : mkr-site

Tuesday, 19 March 2013

Kumpulan Lagu Indie Bali


Selamat datang di blog saya sobat semua, kali ini saya akan share lagu - lagu indie Bali. Berikut ya, cekidot...

Againts The Grid - Mimpi Yang Basi