Upaya-upaya peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan telah dilakukan
oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini hasilnya belum
memuaskan. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat
konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap
bersaing secara global, misalnya dengan menetapkan angka batas
minimal kelulusan UAN (sebesar 4,25?). Menurut saya, hal ini
bukannya cara memperbaiki mutu pendidikan melainkan justru nampak
sepertinya kita hendak menjegal generasi kita.
Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti
permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang
asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang
menghambat kemajuan dunia pendidikan di
Indonesia. Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu
kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap
muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta
latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah menjadi sasaran
bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia
pendidikan. Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini,
sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin
cepat dan instan, namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini
mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan
sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan TIK. Sistem konvensional
ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi
multimedia. Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya
siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan
Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan
waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan
perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan
informasi; mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu
ketinggalan jaman.
Penggunaan TIK Dalam Dunia Pendidikan
Arti TIK bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau
sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal
Pemanfaatan TIK ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai
kemungkinan pengembangan dan penerapan
TIK untuk
pendidikan memasuki milenium ketiga ini. Padahal penggunaan TIK ini
telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam sana. Pemanfaatan IT
dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa
yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia. Informasi yang diwakilkan
oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu
memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi
interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar terhadap
peran guru: dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah harus
bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan
lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan Teknologi Informasi dan
komunikasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih
baik.
Usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan
bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses pendidikan dengan penggunaan TIK.
Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB)
menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan IT untuk pendidikan di Indonesia,
dimulai dengan proyek-proyek percontohan. Telkom menyatakan akan terus
memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi
yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan dan
penerapan IT untuk pendidikan serta implementasi-implementasi lainnya di
Indonesia.
Bahkan, saat ini Telkom mulai mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN
(Integrated Sevices Digital Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan
konferensi jarak jauh (teleconference) sebagai salah satu aplikasi pembelajaran
jarak jauh.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung
pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan dalam kaitannya dengan
peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah
kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar
dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya
diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan TIK untuk
pendidikan. TIK sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator
utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab TIK yang
mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang,
jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan
penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
IMPLIKASI TIK DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
E-education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education
(Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan.
Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap
sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu
sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia,
dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia
untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah
banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar
menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
A. Pemanfaatan TIK Bagi Institut Pendidikan
Pesatnya perkembangan TIK , khususnya internet, memungkinkan pengembangan
layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan.
Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan TIK lainnya yaitu
diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University).
Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan,
sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik
kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut
melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana
internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah
tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan
Implikasi TIK di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Di UI,
misalnya, hampir setiap Fakultas telah memiliki jaringan yang dapat di akses
oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya
karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi
calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi
tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya.
Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan
Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan
akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada
situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs
pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut
Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
Pada tingkat pendidikan SMA implikasi TIK juga sudah mulai dilakukan
walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan
lanjutan. Di SMA ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas
tambahan dan lagi TIK belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk
siswa. TIK belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai,
kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya.
Namun prospek untuk masa depan, penggunaan TIK di SMA cukup
cerah.
Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk
dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang
menyajikan kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk
merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang
terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi
administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama
dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat
menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah
www.pendidikan.net
. Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat
memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk
kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat
berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang
dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau
searchindonesia.com atau sumpahpalapa.netInisiatif-inisiatif penggunaan IT dan
Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan
lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu
inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah
Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com
dan smu-net.com
B. TIK Sebagai Media
Pembelajaran Multimedia
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara
fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana
atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk
mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah
dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling
tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan
mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa
di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di
universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat
mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia.
Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar
penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di
perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga
mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual
university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan
dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas?
Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university
dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual
University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual
University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun
diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang
lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh
ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang
diimpi-impikan oleh setiap ahli TIK di dunia Pendidikan. Virtual
School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi
alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang
pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di
Indonesia:
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Meyediakan fasilitas diskusi;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
. Dan lain – lain.
C. Kendala-Kendala Pengimplikasian
di Indonesia
Jika memang TIK dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita
gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang
menyebabkan TIK dan Internet belum dapat digunakan seoptimal
mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia,
proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat
hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi
operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan
baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa
Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi
telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya
IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih
rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan
telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu
dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara
itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di
kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya
dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada
akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat
menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di
bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit
untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru
Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses
jaringan TIK yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut
pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.Harapan kita
bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang
semakin canggih dan semakin murah